News Detail

KOPERASI JADI UJUNG TOMBAK PEREKONOMIAN GORONTALO

KOPERASI JADI UJUNG TOMBAK PEREKONOMIAN GORONTALO

GORONTALO - Dalam rangka mendorong koperasi di Gorontalo untuk memperkuat ekonomi rakyat dan sektor pangan, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem, Rachmad Gobel menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM melakukan sosialisasi dan pengembangan koperasi di salah satu hotel di Gorontalo, Sabtu (30/1).

Selain Rachmad Gobel, acara itu juga dihadiri Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi, Direksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bupati Bone Bolango, Gorontalo, Hamim Pou, dan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.

“Koperasi merupakan lembaga ekonomi rakyat yang paling tepat dalam mewujudkan demokrasi ekonomi di Gorontalo. Selain itu koperasi juga memiliki nilai dan prinsip yang sejalan dengan Pancasila,” kata Rachmad Gobel saat memberikan sambutan.

Legislator NasDem asal dapil Gorontalo itu menjelaskan, konsep koperasi yang digagas di Gorontalo tidak hanya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi, melainkan mereka harus dibina dan diberikan pendampingan secara berkala. Selain itu, tambah Gobel, mereka juga akan menjadi petani, serta pelaku UMKM yang berkualitas dan memiliki daya saing.

Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung program pengembangan koperasi yang digagas Rachmad Gobel di Gorontalo, karena koperasi memperkuat ketahanan pangan. Sedangkan UKM sendiri adalah konsep yang menjadi fokus Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan perhatian penuh terhadap koperasi di Gorontalo. Bahkan Pak Menteri minta harus ada satu atau dua koperasi yang dibina Pak Rachmad Gobel menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM,” kata Ahmad Zabadi.

Ahmad Zabadi juga mengungkapkan bawah dirinya telah meminta izin kepada Menteri Koperasi dan UKM untuk mengajak Direksi LPDB ke Gorontalo.

"Karena yang paling penting pada pengembangan koperasi itu adalah support pembiayaan dan permodalan. Apalagi konsep koperasi Pak Rachmad seiring sejalan dengan apa yang sering Pak Menteri sampaikan di mana-mana tentang koperasi tani yang menjaga ketahanan pangan,” jelas Ahmad Zabadi.

Dikatakan, koperasi sektor pangan di Indonesia baru sebanyak 123.048 unit atau sekitar 11,23% dari total koperasi. Dengan omset koperasi sektor pangan baru mencapai 7,27% atau Rp154,718 triliun. Saat ini koperasi di sektor pangan masih menghadapi sejumlah masalah. Padahal sektor pangan berperan terhadap 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Untuk itu, koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi dapat hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan melalui konsolidasi orang (petani), lahan, pembiayaan, logistik, pasar hingga kaitannya dengan program-program pemerintah," tegas Ahmad Zabadi.