News Detail

GOBEL MASUK TAMBANG POTASIUM DI KEDALAMAN 575 M

GOBEL MASUK TAMBANG POTASIUM DI KEDALAMAN 575 M

SOLIGORSK - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmad Gobel meninjau penambangan potasium Belarusia di Kota Soligorsk, Belarusia, sekitar 2,5 jam dari  Minsk, Ibu Kota Belarusia.

“Ini penambangan yang modern dan maju. Indonesia adalah mitra penting Belarusia dalam masalah potasium,” katanya, Sabtu (23/10).

Gobel bersama Sugeng Suparwoto (Ketua Komisi VII DPR RI), Heri Gunawan (anggota Komisi XI DPR RI) dan Ratih Megasari Singkarru (anggota Komisi X DPR RI) memasuki pertambangan potasium yang dikelola Belaruskali. Pertambangan ini memiliki kedalaman hingga 1 km di bawah tanah. Namun kemarin hanya melihat yang di kedalaman 575 m di bawah permukaan laut. Lift yang digunakan memiliki kecepatan sembilan meter per detik.

Ikut pula melihat proses penambangan itu Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Rahmat Pribadi, Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Jose Tavares, dan pejabat dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan Indonesia.

Setelah turun dari lift, rombongan naik mobil off road di perut bumi sejauh tujuh kilometer. Pertambangan ini dikelola secara modern. Lorong pertambangan dialiri penerangan listrik yang bagus dan sirkulasi udara yang bagus pula. Juga pengaturan tekanan udara yang bagus, termasuk saat di dalam lift.

Penambangan dilakukan dengan mesin pengebor yang besar. Bebatuan warna merah yang mengandung potasium dihancurkan dengan alat tersebut. Di hadapan delegasi DPR RI, pihak Belaruskali mempraktikkan proses pengeboran tersebut.

Pupuk Kaltim mengimpor 693 ribu ton potasium per tahun. Karena itu, Indonesia menjadi pengimpor potasium terbesar keempat dari mereka. Belarusia adalah salah satu penghasil potasium terbesar di dunia, selain Kanada dan Rusia. Potasium adalah bahan dasar untuk pembuatan pupuk.

Legislator NasDem itmengatakan, kunjungan ke Belarusia ini bagian dari upaya menjamin pasokan potasium. Jaminan ini sangat penting, katanya, karena Indonesia adalah negara agraris.

Ia berharap dengan komunikasi dan persahabatan yang baik antara Indonesia dan Belarusia maka bisnis antara kedua negara menjadi lebih menguntungkan.

“Bisnis yang baik harus dimulai dari persahabatan yang baik. DPR adalah bagian dari itu, selain melakukan fungsi pengawasan,” kata wakil rakyat dari Dapil Gorontalo itu.

Sebagai negara agraris, kata Gobel, kebutuhan pupuk Indonesia sangat tinggi.

"Kita harus memberi ketenangan kepada petani dengan pasokan pupuk yang cukup dan juga harga yang stabil dan terjangkau. Inilah salah satu makna penting kunjungan ini," katanya.