Tantangan Gorontalo, meningkatkan kesejahteraan petani, punya beragam dimensi permasalahan.
Diantaranya terjadinya konversi lahan yang tidak terkendali, maupun penurunan kualitas tanah dan ketersediaan infrastruktur pertanian yang terbatas.
Guna menjawab tantangan itu, Rachmat Gobel menfasilitasi sinergi Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak disektor pertanian dan jasa keuangan.
Sebanyak 5 BUMN dan 1 koperasi, terlibat dalam program pendampingan bagi sejumlah anggota gabungan kelompok tani yang berada di kabupaten Gorontalo, Pohuwato dan Bone Bolango.
Ke-5 BUM itu adalah. PT. Pupuk Kaltim yang memberikan dukungan berupa pupuk. PT. Petrokimia Kayaku untuk bibit dan PT. Petrosida untuk pestisida.
Sementara itu, Bank BNI mendukung dari aspek permodalan dan pendanaan, dan PT. Jasindo untuk asuransi pertanian. Sedangkan untuk distribusi dan pemasaran oleh Koperasi Petani Jaya Usaha Bersama.
Konsep yang menggungusung agro solution itu, merupakan program pendam-pingan intensif kepada petani baik dalam hal pengolahan tanah dan budidaya pertanian yang dilakukan secara berkelanjutan.
Untuk menandai dimulainya program tersebut, Jum’at sore tadi (9/10) digelar demplot penanaman perdana padi varietas Inpari 32 di lahan seluas 1,5 hektar di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.
Program tersebut menargetkan peningkatan produksi padi semula, 5 ton gabah per hektar, meningkat menjadi 7 sampai 9 ton gabah per hektar.
Dibulan Juli kemarin, Rachmat Gobel juga telah memfasilitasi kerja sama gapoktan di Kabupaten Gorontalo dengan PT. Petrokimia Gresik, untuk pendampingan peningkatan produksi tanaman hortikulutra, berupa Jagung, Cabe dan Tomat.