Padamnya gemerlap lapu Pakaya Tower telah menghadirkan beragam perspektif yang dirasakan perlu untuk diluruskan oleh Rachmat Gobel. Sosok yang telah memberikan kontribusi pada penataan Pakaya Tower yang kini menjadi kebanggaan rakyat Gorontalo saat ini.
“Sampai tahun ini dan seterusnya, Kakak Rachmat Gobel masih mengirim teknisi dari Panasonic Gobel untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan pada Teknologi Lighting yang ada di Pakaya Tower. Sehingga tidak benar jika ada selentingan yang menyebut, padamnya lighting Pakaya Tower, karena Kakak Rachmat Gobel, telah mencabut lampu-lampu di Pakaya Tower, tegas Direktur Eksekutif Media Center NasDem Gorontalo, Alyun Hippy (5/11).
Belakangan beredar berbagai selentingan dikalangan masyarakat terkait padamnya Lighting Pakaya Tower.
Beredar Selentingan yang menyebut padamnya gemerlap lampu Pakaya Tower, dikarenakan Rachmat Gobel telah mencabut semua lampu di Pakaya Tower. Pencabutan lampu itu bahkan dikaitkan dengan motif politik, gagalnya calon petahana Nelson Pomalingo berpasangan dengan Rustam Akili calon Bupati yang diusung Partai NasDem pada kontestasi Pilkada Kabupaten Gorontalo 2020.
Terkait hal itu, Alyun membantah. Ia menegaskan Rachmat Gobel bukan sosok yang berbuat karena ada kepentingan atau tujuan tertentu. Melainkan didorong oleh niat dan hati yang tulus berkontribusi untuk Gorontalo, tanah kelahiran para leluhurnya.
“Kita sangat prihatin dan sedih mendengar selentingan seperti itu. Kakak Rachmat Gobel, bukan tipe orang seperti itu. Ketika beliau merenovasi pembangunan Mesjid Kota Gorontalo, mempercantik interior Masjid Agung Limboto, maupun membangun mesjid megah di Boalemo, tidak ada motif tujuan politik. Sebab itu lahir dari niatnya yang tulus, dan itu semua dilakukannya puluhan tahun silam. Sebelum Ia masuk ke dunia Politik,” Jelas Alyun.
Alyun cukup menyayangkan hadirnya plesetan yang telah menyempal jauh, terkait polemik pemadaman lampu Pakaya Tower.
“Justru permintaan kakak Rachmat Gobel, menyalakan lampu Pakaya Tower meski hanya beberapa menit saja, pada kunjungannya ke Pakaya Tower malam minggu kemarin, adalah untuk mengecek kondisi lampu, juga sekaligus memastikan lampu-lampu itu masih ada, agar berbagai selentingan itu bisa terjawab. Namun kenyataanya, permintaan beliau mendapat penolakan keras dari kadis pariwisata setempat.” jelas Alyun.
Apakah dibalik sikap kengototan untuk tidak menyalakan lampu itu memiliki tujuan untuk merawatselentingan yang telah mendiskreditkan Rachmat Gobel? Menurut Alyun, dirinya belum memilliki keyakinan yang cukup untuk hal itu.
“Yang pasti degan tidak dinyalakannya lampu menara pada malam itu, bisa iya dan bisa juga tidak, merawat plesetan yang ada saat ini. Namun satu hal yang pasti, posisi Rachmat Gobel yang menjadi magnet kuat penyokong dukungan bagi paslon Rustam – Dicky, tentunya telah menghadirkan aroma ketakutan. Sehingga rekam jejak kontribusinya harus dipadamkan, seperti halnya pemadamannya kilau gemerlap Pakaya Tower. Dan itu lumrah di politik. Namun rakyat sudah mengerti, paslon mana yang di dukung oleh tokoh yang ikhlas dan bukan hanya modus” tutup Alyun.