Wakil Ketua DPR Koordinator Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel, bertemu Mentri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, di Jakarta (21/7).
Pertemuan kedua pejabat negara itu, tidak lain membicarakan seputar hal terkait Omnibus Law.
Selain itu, kedua orang penting di Indonesia itu, juga membicarakan sejumlah upaya dan langkah yang perlu ditempuh pemerintah guna mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri, serta memaksimalkan potensi pasar luar negeri melalui eksport.
Kunjungan Rachmat Gobel, mendapat sambutan yang beitu antusias, oleh segenap pegawai maupun karyawan di kantor tersebut. Setiap pegawai yang berpapasan dengannya, menyapa dengan penuh hormat.
Beberapa diantara mereka meminta untuk bisa diijinkan berfoto selfi, guna mengabadikan momentum pertemuan kembali dengan orang yang telah meningalkan moment moment berkesan baik itu, semasa memimpin lembaga tersebut.
“Kangen bertemu orang baik seperti bapak (Rachmat Gobel, red). Apalagi sekarang udah jadi Wakil Ketua DPR. Mumpung bapak ada disini (Kantor Kemendag, red), sekalian aja kita minta selfie ama bapak,” ungkap salah satu staf yang berpapasan dengan Rachmat Gobel saat hendak menuju lift.
Menurut sumber yang namanya enggan disebutkan itu, ikatan emosi pegawai dengan Rachmat Gobel begitu kuat. Tak hanya dengan para pejabat teras saja, melainkan juga dengan karyawan outsourcing.
“Kami tidak melihat bapak sebagai Mantan Menteri, namun bagi kami pak Gobel adalah Alumni Kementrian Perdagangan,” ungkap sumber tadi.
Rachmat Gobel pernah memimpin Kementrian Perdagangan. Rachmat merupakan salah satu menteri yang dipilih Presiden Jokowi, dari jalur non partai/kalangan profesional.
Semasa menjadi Mendag, beberapa kebijakan yang dibuatnya begitu fenomel. Sebut saja pelarangan terhadap Import pakaian bekas (cabo), yang menurut pandangan Gobel, merusak pasar dan berpotensi mematikan industri pakaian dalam negeri.
Kebijakan yang tidak kalah fenomenal lainnya, pelarangan terhadap penjualan minuman beralkohol di supermarket dan gerai gerai penjualan lainnya. Agar barang haram itu, tidak mudah diakses oleh seluruh kalangan, termasuk pelajar siswa SMP mapun SMA. Racmat ingin memproteksi generasi Indonesia untuk tidak mengenal miras diusia dini.
Rachmat mengetahui, kebijakan yang ditempuhnya akan berdampak pada posisi jabatannya. Namun baginya jabatan adalah amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya, sebab akan dimintakan pertanggungjawaban dihadapan Tuhan pada hari kelak.
Kurang lebih setahun menjadi Mendag, keberpihakannya terhadap Gorontalo begitu terasa.
Sejumlah pasar tradisional yang masih kumuh dan tidak sehat di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo Utara di benahi dengan anggaran dari Kementrian Perdagangan.
Kurang dari setahun. Rachmat Gobel, yang namanya disebut dalam deretan pengusaha terkaya Indonesia yang dirilis salah satu majalah ekonomi terkenal itu. Di tunjuk Presiden Jokowi menjadi utusan khusus Khusus Presiden RI untuk Jepang.
Rachmat Gobel meninggalkan posisi Mendag tanpa cacat moral maupun cacat hukum, akibat skandal korupsi yang memanfaatkan fasilitas jabatan untuk memperkaya diri maupun kelompok.
Hingga akhirnya Partai NasDem meminangnya untuk ikut dalam kontestasi Pileg yang akhirnya dimenangkannya dengan dukungan mayoritas penuh.
Kredibilitas dan integritas jati diri yang tinggi itulah yang mengantarkannya ke posisi puncak pimpinan DPR sebagai Wakil Ketua Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan. Bidang yang membawahi sejumlah kementrian termasuk kementrian yang pernah di pimpinnya dahulu.