News Detail

JEPANG DIHARAP INVESTASI DI PROYEK INFRASTRUKTUR DI INDONESIA TIMUR

JEPANG DIHARAP INVESTASI DI PROYEK INFRASTRUKTUR DI INDONESIA TIMUR

JAKARTA (10 September): Wakil Ketua DPR Rl dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel berharap kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Jepang tidak hanya menghasilkan komitmen percepatan pelaksanaan proyek berjalan, namun juga perluasan kerja sama untuk proyek infrastruktur di Indonesia bagian Timur.

"Saya berharap Pemerintah Jepang meningkatkan investasinya pada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, terutama di bagian Timur Indonesia," ujar Rachmad Gobel, Rabu (8/9).

Piminan DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu mengatakan, banyak proyek infrastruktur pemerintah, terutama di Indonesia bagian Timur yang membutuhkan kerja sama investasi dan teknologi yang bisa ditawarkan kepada Pemerintah Jepang.

Menhub Budi Karya pada jumpa pers Selasa (7/9) terkait kunjungan kerjanya ke Jepang mengungkapkan pihaknya menyampaikan sejumlah potensi investasi di sektor pelabuhan. Di antaranya pembangunan Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Palembang, Pelabuhan Natuna, Pelabuhan Gorontalo, dan wacana untuk mengintegrasikan sejumlah pelabuhan yang ada di Batam.

Gobel yang juga Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) optimistis pihak Jepang akan tertarik bekerja sama dengan Indonesia untuk proyek-proyek infrastruktur baru seperti pelabuhan di wilayah Timur Indonesia itu.

"Mereka pasti tertarik. Yang penting konsepnya harus bagus, harus jelas," ujar mantan Menteri Perdagangan itu.

Apalagi, kata Legislator NasDem dari dapil Gorontalo itu, Jepang juga memiliki kepentingan di Indonesia terkait perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia dan membutuhkan dukungan infrastruktur logistik yang baik guna meningkatkan daya saing.

Oleh karena itu, Gobel yakin Jepang tidak akan menunda atau memperlambat kerja samanya dengan Pemerintah Indonesia pada proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

"Jepang juga butuh Pelabuhan Patimbang karena ada industrinya di sana yang membutuhkan akses cepat ke pasar ekspor, seperti industri otomotif," kata dia.

Gobel berharap pertemuan Menhub Budi Karya dengan pihak-pihak terkait di Jepang mampu menginventarisasi kendala-kendala yang menghambat percepatan pembangunan infrastruktur yang dikerjasamakan. Sehingga bisa segera diatasi untuk kemudian mendorong kerja sama investasi Jepang yang lebih luas lagi.

"Tidak hanya infrastruktur, Jepang juga memiliki keandalan di bidang industri, teknologi pangan, dan lainnya, yang bisa ditawarkan untuk investasi di Indonesia yang kini lebih kondusif dengan adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja," ujarnya.

Selain itu, Gobel juga mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia menaikkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek infrastruktur yang dikerjasamakan dengan Pemerintah Jepang.

"Saya yakin mereka (Jepang) bersedia, karena industri dia juga sudah banyak di Indonesia, sehingga TKDN bisa meningkat," tukasnya.(Ant/HH/*)