News Detail

RG; Bantuan Sosial Adalah Hak Rakyat

RG; Bantuan Sosial Adalah Hak Rakyat

Komando Pemenangan Pemilu Partai NasDem untuk Pulau Sulawesi, Rachmat Gobel menegaskan, bantuan sosial yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah, adalah hak rakyat yang memang menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhinya.

Karenanya dirinya mengecam jika ada pihak-pihak yang terbukti sengaja memanfaatkan bantuan sosial itu, sebagai instrumen kampanye untuk memenangkan pasangan calon tertentu.

Hal itu dikemukakannya saat berorasi di hadapan peserta kampanye dialogis terbatas pasangan calon Rustam – Dicky di Tolotio, Kec. Tibawa sore tadi (30/10).

“Saya yakinkan ibu dan bapak, berbagai bantuan sosial yang disalurkan pemerintah itu, adalah hak ibu dan bapak. Jadi tidak ada kaitannya dengan Pilkada, saya tegaskan kembali, itu adalah hak ibu dan bapak,” ungkap Rachmat Gobel.

Penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah daerah, yang berlangsung ditengah berlangsungnya musim kampanye Pilkada 2020, cukup berpotensi menciderai demokrasi.

Ditengah berlangsungnya musim kampanye saat ini, pemerintah daerah juga tengah meyalurkan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat.

Beragam bantuan sosial yang disalurkan, terkait dengan pelaksanaan program yang telah berjalan sebelumnya dari Kementrian Sosial, maupun bantuan sosial yang terkait penanganan dampak pandemi global COVID-19.

Rachmat berpendapat, upaya untuk memanfaatkan penyaluran bantuan sosial maupun berbagai bantuan dari program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, guna memenangkan pasangan calon tertentu adalah tidakan menghianati demokrasi.

Menghianati demokrasi, menurutnya sangat berbahaya. Sebab pemimpin yang ikut dillahirkan dari tidakan yang berhianat terhadap demokrasi, tidak akan melakukan pembangunan dengan sungguh-sungguh.

“Saya ingatkan juga agar bapak ibu berhati-hati. Karena dia (paslon, red) bisa menghianati demokrasi, maka dia juga pasti akan berhianat untuk mewujudkan janji kampanye. Karena apa, karena tujuannya ingin dipliih, hanya ingin bisa punya jabatan. Gorontalo tidak butuh pemimpin seperti itu. Gorontalo butuh pemimpin yang punya komitmen kepada demokrasi dan pembanguan,” pungkasnya