JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menyayangkan terjadinya perbedaan sikap antara Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Merespon keakuratan data mayasarakat penerima bantuan sosial dari Kementrian Sosial Republik Indonesia. Sebagaimana ditayangkan salah satu media TV nasional, Senin malam kemarin (01/10/2021).
“Sebagai Anggota DPR RI dari Gorontalo. Saya kaget melihat isi wawancara di TV One tadi malam. Sebagai mensos, ibu Risma wajar memarahi bawahannya yang juga menerima gaji dari pemerintah. Karena tangggung jawab seorang menteri, adalah memastikan program pemerintah terlaksana dengan tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat manfaat. Bagaimana pemerintah bisa memenuhi hak rakyat yang berhak menerima bantuan dari pemerintah, jika datanya tidak beres. Sementara, setiap tahun pemerintah bersama DPR terus mengganggarkan anggaran untuk bansos (Bantuan Sosial,Red), agar yang berhak menerima bantuan bisa mendapat bansos dari pemerintah. Kan kasihan rakyat yang seharusnya menerima bantuan, malah tidak menerimanya, hanya karena data yang diberikan ke Kementrian Sosial tidak beres” ungkap Rachmat Gobel, Sabtu siang tadi di Jakarta (2/10/2021).
Gobel menambahkan, peristiwa Ibu Menteri Risma yang memarahi bawahannya, kurang pas dijadikan topik polemik berkepanjangan ditengah masyarakat. Apalagi, yang dipolemikkan hanya berkaitan dengan gaya komuikasi Menteri Risma itu sendiri. Selain tidak produktiv, hal itu juga dinilai tidak menjawab inti permasalahan yang dihadapi masyarakat yang berhak menerima bantuan sosial.
“Orang se Indonesia sudah tau. Gaya ibu Menteri Risma sejak masih menjabat sebagai Walikota Surabaya, memang begitu. Tegas dan akan marah jika menemukan bawahannya bekerja tidak baik saat melayani rakyat. Yang dinantikan rakyat saat ini, adalah penyampaian tindak lanjut perbaikan oleh pemerintah daerah terhadap data yang dinilai belum akurat tadi, agar bantuan sosial dari Kementrian Sosial bisa sampai ke masyarakat yang berhak menerima bantuan” uangkap Gobel.
Gobel berharap, Gubernur Gorontalo agar terus membangun komunikasi yang baik dengan Kementrian Sosial, dengan cara memutahirkan data penerima bantuan sosial. Sehingga bantuan dari Kementrian Sosial untuk masyarakat Gorontalo lebih tepat dan tidak menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
“Kita menghargai pembelaan Guberur kepada rakyatnya. Terlepas dari statusnya sebagai masyarakat Gorontalo. Yang dimarahi Ibu Risma itu adalah petugas yang diberi amanah dan tanggung jawab untuk memastikan data calon penerima bantuan sosial. Jika data yang diberikan pemerintah daerah keliru, maka sasaran program bantuan dari kementrian sosial juga akan salah sasaran. Dan yang dirugikan adalah kepentingan masyarakat Gorontalo yang semestinya berhak menerima bantuan,” tutup Gobel.
Gobel berharap agar penyaluran bantuan sosial dari Kementrian Sosial untuk masyarakat Gorontalo, yang juga merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi dan Waklil Presiden Ma'ruf Amin dapat terlaksana dengan baik.