Tak ingin menunda. Itulah prinsip bekerja Rachmat Gobel menyampaikan amanah aspirasi terkait keberadaanya sebagai wakil rakyat Gorontalo di DPR RI.
Setelah bertemu Rektor UNG, Eduwart Wolok Senin kemarin (27/7). Rachmat Gobel (RG) langsung melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, hari ini, di Jakarta (28/7).
Pertemuan RG dengan Menteri Nadiem, guna membahas sejumlah permasalahan dan aspirasi yang disampaikan Rektor UNG Eduwart Wolok di hari sebelumnya, di Kantor Wakil Ketua DPR RI.
Sebelumnya, Rektor UNG Eduwart Wolok yang juga adalah ketua Persatuan Guru Repulik Indonesia (PGRI) itu menyampaikan sejumlah aspirasi yang dititipkan para guru.
Apirasi itu, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan secara daring, yang belakangan menemui beragam kendala. Dari masalah ketiadaan handphone hingga pulsa untuk bisa mengakses internet.
Pandemi COVID-19 mengakibatkan aktivitas pembelajaran di sekolah dibatasi. Para siswa mengikuti materi pembelajaran melalui media daring yang membutuhkan media handphone dan quota internet.
Sebagian siswa yang berlatar belakang dari keluarga tidak mampu menemui kendala untuk bisa memperoleh pelajaran, akibat ketiadaan fasilitas tersebut.
Eduwart tidak menyangka, jika permintaan agenda untuk bertemu RG, bisa dilaukan hari itu juga. Sebab, di hari itu RG memiliki agenda yang begitu padat dan telah dijadwalkan sebelumya.
Permintaan audensi Eduwart ke sekretariat Wakil Ketua DPRD, masuk jam 10 pagi. Karena aspirasi yang dibawa menyangkut masalah dan kendala terkait pengembangan sumber daya manusia di Gorontalo, RG membatalkan agenda yang telah dijadwalkan yang akan di ikutinya pada jam dua siang. Untuk kemudian menerima Eduwart yang hendak menyampaikan aspirasi.
Selain membahas issue pendidikan di Gorontalo ditengah COVID 19, juga dibahas optimalisasi keberadaan fakultas pertanian guna memaksimalkan produktivitas pertanian, dan peningkatan nilai tampah komoditi pertanian di Gorontalo.
Rachmat Gobel berharap, agar para mahasiswa fakultas pertanian di Gorontalo menjadi pioner dalam mendorong inovasi teknologi pertanian, seperti halnya yang berlaku di perguruan tinggi di Jepang.
Pada kesempatan itu, RG bersama Eduart juga membahas metode pembelajaran bagi mahasiswa dengan metode terjun ke lapangan langsung. Agar melalui interaksi antara mahasiswa dan petani membahas permasalahan dilapangan, bisa menghasilkan inovasi dan penemuan yang menjadikan produksi pertanian menjadi lebih meningkat. Baik dari sisi jumlah maupun nilai tambah.
Seluruh hasil pembicaraan antara RG dengan Eduart telah disampaikan dan dibahas dengan Menteri Nadiem hari ini.
Sementara itu, terkait dengan upaya memaksimalkan peran kedudukan Fakultas Pertanian UNG. RG telah mengagendakan pertemuan dengan seluruh jajaran Fakultas Pertanian UNG pada kunjungan reses yang akan dilakukan bulan depan.